Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Jumat, 01 Juli 2011

Maher Zain Fokus Ibadah pada Bulan Ramadhan

JAKARTA - Datangnya Ramadan yang tak sampai 1,5 bulan lagi selalu ditunggu-tunggu oleh jutaan umat muslim di seluruh dunia. Hal tersebut juga berlaku bagi Maher Zain. Ayah satu anak itu menganggap, bulan suci adalah sesuatu terindah yang diberikan Tuhan kepada manusia, khususnya muslim. "Jadi, jangan pernah disia-siakan," katanya ketika ditemui di Royal Hotel, Singapura, beberapa jam sebelum konser pada Sabtu (18/6).

Menurut Maher, sebagai umat muslim, sudah sejatinya banyak hal yang dilakukan selama sebulan berpuasa tersebut. Mulai memperbanyak salat sunah, iktikaf, hingga tadarus.

Meski berdomisili di Swedia yang notabene merupakan negara dengan muslim minoritas, Maher mengenal agama itu sejak dini. Sebab, Maher dilahirkan dengan keluarga besar muslim, walau dia sendiri mengaku baru mempelajari dan dekat dengan Islam sekitar 4"5 tahun terakhir.

"Jadi, sejak kecil saya merasakan nuansa Ramadan yang berbeda jika dibandingkan dengan bulan lain. Namun, saat ini terasa lebih indah karena saya sudah mengerti apa itu Islam," katanya.

Maher menambahkan, saat Ramadan ada beberapa tradisi yang tidak boleh dilewatkan bersama keluarga. Yaitu, berbuka puasa bersama pada hari pertama, salat tarawih berjamaah, serta ramai-ramai berbelanja kebutuhan puasa dan Idul Fitri.

"Kalau saat Idul Fitri itu, baru kita bersilaturahmi ke rumah saudara-saudara yang jauh. Biasanya saya mengemudi mobil sendiri. Walau lelah, itu tetap meninggalkan kesan yang indah dan tenang di hati," jelasnya.

Maher juga memiliki makanan favorit saat berbuka puasa. "Saya paling senang dengan kurma dan susu. Itu bisa menghadirkan kembali energi setelah seharian puasa. Saat Idul Fitri, saya senang menyantap kari ayam dan beberapa masakan khas dari negara asal saya," jelas penyanyi yang berduet dengan Fadly Padi tersebut kala membawakan lagu Sepanjang Hidup.

Kehadiran Ramadan biasanya menjadi berkah tersendiri bagi penyanyi lagu-lagu islami. Tawaran show akan melonjak. Namun, pria yang baru saja meraih penghargaan Indonesia Nasheed Award 2011 itu tidak ingin melakukan aji mumpung. Bahkan, dalam Ramadan nanti, dia mengatakan hanya mengerjakan satu atau dua proyek manggung yang sudah lama ditandatanganinya.

Tentu, bukan karena tidak ada tawaran yang masuk ke manajemennya, melainkan Maher ingin fokus beribadah saja. "Bagi saya, rezeki sudah ada yang mengatur. Kalau diikuti, tawaran dari beberapa negara untuk saya tampil sangat banyak. Namun, menurut saya, Ramadan adalah waktunya saya memanen pahala sebanyak-banyaknya untuk bekal di hari nanti. Sebab, belum tentu kita akan diberikan nikmat oleh Allah untuk bertemu kembali dengan bulan mulia ini," katanya. (nji/c7/ayi)
 
Sumber: jpnn.com

Maher Zain Bawakan Lagu Indonesia di Singapura

SINGAPURA - Akhir pekan lalu menjadi hari yang membahagiakan bagi penyanyi asal Swedia Maher Zain. Konser tunggalnya yang dihelat di Singapore Expo, Singapura, berjalan dengan lancar dan tertib. Sebanyak 8.000 lembar tiket sold out. "Tentu saya sangat happy. Itu benar-benar rahmat dari Allah," katanya kepada Jawa Pos yang menyaksikan langsung pertunjukan tersebut.

Singapura bukanlah satu-satunya negara dengan jumlah muslim minoritas tempat Maher melakukan konser tunggal. Dia pernah menyinggahi beberapa negara, seperti Swedia, Kanada, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat, untuk show. Hasilnya memuaskan.

Maher membawakan total 13 lagu dalam acara berdurasi tiga jam tersebut. Di antaranya, Insha Allah, Thank You Allah, Baraka Allahu Lakuma, For The Rest of My Life, dan The Chosen One. Dalam kesempatan itu, dia juga menyanyikan lagu berbahasa Indonesia. Yakni, Sepanjang Hidup yang merupakan terjemahan For The Rest of My Life dan Insha Allah versi Indonesia.

Menurut Maher, dirinya menyanyikan lagu berbahasa Indonesia karena mengagumi negara yang memiliki jumlah umat muslim terbanyak di dunia tersebut. Bahkan, rencananya, Sony Music Indonesia selaku label yang menaungi Maher akan mendatangkan penyanyi itu pada Oktober mendatang untuk tampil sendiri.

"Jujur, saya sangat menanti masa-masa itu. Tentu menyenangkan karena bisa tampil di depan saudara-saudara di negara yang mayoritas beragama Islam," katanya.

Kebahagiaan Maher tidak berhenti sampai di situ. Berkat penjualan albumnya yang dinilai fenomenal, dia dianugerahi Double Platinum Award oleh Sony. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Managing Director Sony Music Indonesia Toto Widjojo beberapa jam sebelum konser dimulai.

"Maher Zain adalah musisi islami yang membawa napas baru dalam dunia musik religi dengan lirik dan irama yang menyentuh kalbu," papar Toto.

"Terima kasih. Ini penghargaan yang sangat berkesan bagi saya. Semoga ini semakin memacu saya untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi. Terima kasih Indonesia. Saya cinta kalian," ungkap penyanyi yang lahir di Tripoli, Lebanon, 16 Maret 1981, tersebut.

Kecintaan Maher kepada Indonesia tidak hanya diucapkan lewat kata-kata. Dia mengungkapkan kecintaannya itu dengan banyak belajar bahasa, budaya, dan kuliner Indonesia.

"Saya bisa mengucapkan dan mengerti beberapa kata, seperti halo mas bro, kita kembali setelah yang satu ini, saya cinta kalian, dan beli yang asli, bukan bajakan," paparnya.

Lagu-lagunya punya cerita. Khusus For The Rest of My Life, kata Maher, lagu tersebut dibuat untuk sang istri yang tidak mau disebutkan namanya. "Lagu itu saya ciptakan dan dedikasikan bagi istri saya yang mau menemani dalam suka dan duka," ujarnya.

Maher merupakan sosok yang tertutup kala membicarakan masalah pribadi. Penyanyi yang juga menjadi produser musik itu hanya mau berbagi sedikit informasi tentang kesehariannya. "Saya adalah seorang ayah dan suami yang menomorsatukan keluarga. Sebab, mereka merupakan segalanya bagi saya," terangnya.

Saat bersama keluarga, Maher biasa melakukan apa saja. Di antaranya, menonton film, menyanyi, dan berolahraga. "Pasti itu merupakan saat-saat yang indah," katanya.

Dengan rasa cintanya yang tinggi kepada keluarga, Maher bisa merangkai kata-kata indah menjadi bait lagu. "Menurut saya, inspirasi membuat lagu bisa datang dari mana saja, dari rasa cinta kepada Allah, orang tua, istri, anak, dan bahkan sahabat," jelasnya.

Maher menyatakan, saat mendapat inspirasi, dirinya tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan satu bait lagu. "Satu sampai tiga hari bisa selesai," katanya. (panji dwi anggara/c12/ayi)

Sumber: jpnn.com

Minggu, 08 Mei 2011

Maher Zain, Menyanyi Untuk Tebarkan Kebaikan

MAHER ZAIN saat ditemui di Kantor Sony Music, Jakarta. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

KETIKA memutuskan menjadi penyanyi, Maher Zain memilih jalur yang berbeda. Musik yang diusung sebenarnya sudah jamak ditemui. Dia memilih jalur pop modern, R&B, dipadu dengan musik Arab. Namun, syair yang ditulisnya adalah syair yang mengusung napas Islam. Karena itu, dia kerap disebut sebagai Islamic singer.

Bagi Maher, terkenal bukanlah misinya saat menjadi penyanyi. Dia ingin menyampaikan pesan kepada pendengar. Memberinya harapan, menginspirasi, sekaligus memberikan alternatif hiburan dengan musik yang berkualitas. "Bukan untuk menunjukkan identitas saya, namun lebih kepada menyebarkan cinta dan kebaikan. Saya yakin, banyak anak muda seperti saya di dunia ini. Mungkin saya bisa membagi pengalaman yang saya miliki. Cara terbaik yang bisa dilakukan adalah melalui musik," katanya.

Berbicara tentang Islam, Maher memiliki perjalanan spiritual sendiri. Dia memang dilahirkan di keluarga muslim. Tapi, kemudian dia pindah dari Lebanon ke Swedia. "Jujur, saya baru belajar mendalami Islam saat berusia 26 tahun. Seharusnya saya bisa belajar lebih awal," kata pria yang lahir pada 16 Maret 1981 tersebut. Tapi, tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik. Itulah yang dia katakan.

Setelah mendalami Islam sebagai keyakinan, Maher menyadari bahwa didalamnya terdapat banyak cinta. Dia pun ingin menyebarkannya. "Menjadi penyanyi Islam buat saya tidak sekadar melantunkan lagu dengan bahasa Arab atau mengucapkan allahuakbar, insya Allah, atau subhanallah. Islam adalah pemberian terbesar dari Allah yang mengajarkan cinta dan kedamaian. Cinta kepada ibu, saudara, tetangga, teman, istri, dan sesama. Sangat luas," jelasnya.

Bagi Maher, Islam bukan hanya gaya hidup, tapi juga pegangan hidup. "Islam itu hidup saya. Saya sadar, kalau tidak mengamalkannya, saya tidak akan bisa melakukan apa-apa. Berdoa buat saya seperti manusia membutuhkan makan dan tidur," tambahnya. Sebab itu, Maher ingin melanjutkan apa yang sudah dilakukannya tersebut sampai waktu tak terbatas. Dia ingin lebih banyak lagi orang yang menerima pesan dari lagu-lagunya. Membuat mereka menjadi lebih baik dan menebarkan cinta serta kedamaian seluas-luasnya.

Sebagai seorang anak, Maher menyatakan senang karena apa yang sudah dilakukannya sekarang ini bisa membuat orang tua bangga. "Orang tua saya sangat bangga. Saya juga bahagia bisa membuat mereka bangga. Mereka sangat mendukung apa yang saya kerjakan sekarang ini," katanya senang. (jan/c10/ayi)

Sumber: jpnn.com

Maher Zain, Tak Mau Bicara Hal Tak Baik

 MAHER ZAIN saat ditemui di Kantor Sony Music, Jakarta. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

SETELAH memiliki album, Maher Zain harus mengunjungi banyak tempat untuk mengenalkan lagu-lagunya. Tidak hanya di negaranya sendiri, tetapi juga di negara lain.

"Ya, saya banyak bepergian. Tetapi, saya merasa diberkati karena diberi kesempatan untuk melihat banyak tempat. Bertemu banyak orang. Semakin banyak tempat yang saya kunjungi, semakin luas pesan dalam lagu saya yang bisa tersampaikan," katanya.

Di sisi lain, karena sekarang Maher dikenal sebagai penyanyi, dia kerap diwawancarai media dan ditanya tentang kehidupan pribadi. Saat menjadi public figure, penggemar tidak hanya ingin mengetahui karya Maher, tetapi juga hobi hingga rumah tangga. "Wah, kalau sudah ada yang bertanya tentang masalah pribadi, saya tidak akan jawab. Apalagi kalau sudah bicara gosip," tegasnya.

Maher sudah berkomitmen bahwa kehidupan pribadi tetap menjadi privasinya. Sepanjang yang ingin diketahui adalah hal baik, dia akan menjawabnya. Sebab, sejauh ini hidup yang harus dilalui olehnya tidaklah mudah. "Seperti yang saya bilang tadi, saya banyak bepergian. Sementara itu, istri dan anak saya di Swedia. Itu tidak mudah buat kami," lanjutnya.

Tetapi, dia bersyukur karena sejauh ini mereka bisa bertahan. Justru istrinya senang karena Maher bisa menggunakan talentanya untuk sesuatu yang baik. "Jadi alhamdulillah, meski harus melewati hal yang sulit, meninggalkan istri dan anak, saya tetap merasa bahagia dengan hidup saya sekarang," tegasnya. (jan/c7/ayi)

Sumber: jpnn.com

Sabtu, 07 Mei 2011

Maher Zain - Insha Allah Lyrics (English Version)

Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go

Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way

Everytime you commit one more mistake
You feel you can’t repent
And that its way too late
Your’re so confused, wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side

Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way

Turn to Allah
He’s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray

OOO Ya Allah
Guide my steps don’t let me go astray
You’re the only one that showed me the way,
Showed me the way x2

Insyaallah x3
Insya Allah we’ll find the way

Sumber: islamiclyrics.net

Kamis, 05 Mei 2011

Maher Zain Tak Ingin Disamakan Dengan Sammi Yusuf


Siapa sangka jika Maher Zain dulunya adalah seorang produser yang juga sempat memproduseri Redone salah satu musisi yang ia sukai. keinginannya untuk bernyanyi pun berasal dari Redone yang memuji kualitas suaranya.

"Ketika saya bekerja sama Redone, dia bilang suara saya bagus, dan saya suka sekali menyanyi. Ketika saya berhenti bekerja, saya bikin demo, lalu saya dengarkan ke teman saya dan dia senang mendengarnya. Saya pikir kenapa tidak bernyanyi aja," cerita Maher saat dijumpai di Mario's Place Menteng Huis, Jakarta Pusat, Kamis (28/4).

Ketika menyanyi, banyak orang mengatakan jika Maher penerus Sammi Yusuf. Namun Maher tak ingin disamakan dengannya. Dia ingin orang tahu bahwa ini Maher bukan lah mirip dengan penyanyi lain.

"Sammi Yusuf ya Sammi Yusuf. Kalau Maher Zain ya itulah saya, kita beda," ujarnya.

Untuk urusan pembuatan lagu, Maher mengadaptasi dari alam sekitar. Dia mengambil dari berbagai sisi dan mengamati hingga timbul inspirasi dan kemudian dituangkan menjadi sebuah lagu.

"Saya melihat semua sisi, dan baru di share dalam sebuah lagu," tukasnya.     (kpl/ato/faj)

Sumber: kapanlagi.com

Wawancara Eksklusif Dengan Maher Zain

Kedatangan Maher Zain ke Indonesia akhirnya bisa memuaskan para fans sang penyanyi religi ini. Dengan lagu-lagunya yang memuat banyak pesan, Zain berusaha merengkuh para fans Indonesia, yang menurutnya cukup istimewa. Ditemui di Hotel Mandarin (02/05/2011), Maher pun menceritakan pengalamannya hadir di Indonesia.



Maher Zain

  • Sejak kapan kamu mulai berkecimpung di dunia industri musik?
    Aku memulainya sejak aku masih sangat muda, saat itu aku sudah mulai tertarik. Lalu aku mulai dewasa dan musik mulai menjadi hobi. Aku juga punya banyak kawan dan kami sering bekerja sama. Aku dikenalkan pada seorang teman dari temanku yang bekerja di label profesional, dan mulai menyeriusinya karena aku ingin menunjukkan pengalamanku.
  • Kenapa kok memilih genre musik ini (religi)?
    Setelah aku menjadi satu dengan laguku, aku memutuskan untuk berhenti dari pekerjaanku yang dulu. Setelah itu aku cuma ingin menunjukkan apa yang aku tahu pada banyak orang, yang juga sepertiku. Kau tahu, sangat bingung dengan banyak pertanyaan yang belum bisa terjawab. Aku berusaha menggabungkan pesanku lewat musik.
  • Bagaimana proses pembuatan lagu-lagu kamu?
    Seringkali tiba-tiba kami punya ide. Aku buat melodinya, lalu kami menulis liriknya dan mulai merekam.
  • Siapa yang mengarang lagu-lagu di albummu?
    Aku yang mengarang sebagian besar lagu, ya aku yang membuatnya, terutama di bagian melodinya.
  • Apa yang menginspirasimu ketika membuat lagu atau mengarang musik?
    Semuanya. Agamaku, hidupku, keluarga, teman, TV, radio, konvensi. Bisa banyak hal di mana saja. Dan ini menyenangkan buatku, hahaha.
  • Kenapa pilih Fadly sebagai teman duet?
    Fadly, dia bekerja setiap waktu dengan lagu dan musiknya, dan dengan kesadaran labelku, mereka memutuskan untuk menggaet Sony dan membuat duet ini, Maher Zain dan Fadly. Lalu aku bertemu dengannya, kami berbincang dan berdiskusi, dan kurasa dia adalah pria yang baik, punya karakter yang baik dan kami memutuskan untuk berduet.
  • Apa pendapatmu tentang Fadly sendiri?
    Fadly adalah pria yang baik, hahaha. Dia baik dan rendah hati. Buatku adalah satu kehormatan bisa bekerja dengan Fadly, dia baik.
  • Bagaimana rasanya punya album yang terjual bahkan lebih dari album Justin Bieber di Malaysia?
    Ini adalah anugerah Allah. Alhamdulillah, kami sangat senang, ini adalah anugerah, aku tak tahu harus bilang apa, tapi kurasa ini dari Allah, dan kami pikir orang Malaysia dan insya Allah Indonesia juga sama. Tapi yang penting mereka membelinya dengan legal, karena dengan melakukannya, mereka mendukung kami agar kami bisa terus berkarya. Dan yang kedua, dengan banyaknya orang yang membeli dan mendengar musik ini, semoga mereka mendapat inspirasi dan menjadi pribadi yang lebih baik, insya Allah.
     
    Maher Zain
     
  • Ada pengalaman menarik nggak kala road show?
    Setiap show selalu istimewa. Aku sudah sering konser dan tiap-tiap konser selalu spesial dengan caranya sendiri. Tapi terkadang kalau kau bisa lebih menikmatinya, mereka juga akan lebih menikmatinya, mereka bernyanyi, mereka senang. Seperti di Belanda dan Belgia, menyenangkan melihat mereka menyanyikan laguku. Setiap konser selalu menarik dengan caranya sendiri.
  • Apa makanan Indonesia yang paling kamu suka?
    Hahahaha, well, kamu pasti tahu. Makanan favoritku adalah sate ayam dan kambing.
  • Bagaimana pendapatmu tentang Indonesia, selama kamu di sini?
    Berada di Indonesia adalah pengalaman yang menyenangkan. Memang sebentar dan sangat sibuk. Tapi alhamdulillah, walaupun aku tak sempat melihat banyak, tapi fans Indonesia sangat istimewa. Orang-orang yang kutemui, mereka baik, dan sedikit lebih bersemangat dari pada (fans) Malaysia.
  • Kalau tentang fans, apa bedanya fans di Indonesia, di negaramu, dan mungkin di negara lain?
    Satu hal yang aku tahu, di sini (fansku) tidak hanya cewek-cewek, tapi cowok juga. Karena di negara lain, Belanda dan Belgia contohnya, hampir 95 persen penontonku cewek. Hampir tidak ada cowok, kalau ada mungkin ya mereka datang menemani istrinya. Aku tak tahu kenapa, tapi ini beda. Di sini, cowok dan cewek semuanya datang, well, nggak tahu ya, tapi mungkin karena budaya yang berbeda.
  • Sudah ada rencana besar ke depannya?
    Rencana terbesarku adalah untuk melanjutkan apa yang sedang kujalani sekarang, berusaha meraih publik sebanyak-banyaknya. Yeah, menghibur dengan cara yang baik, dengan cara yang murni. (kpl/mae/nat) 
Sumber: KapanLagi.com -
Oleh: Daniel Ruben

Selasa, 03 Mei 2011

Maher Zain: Fadly Sangat Pantas Nyanyi Lagu Saya


Pilihan Maher Zain untuk berduet dengan Fadly Padi ternyata mendapat dukungan berbagai pihak. Meskipun awalnya sama sekali tidak mengetahui bagaimana sosok Fadly, Maher akhirnya bisa bersahabat dengan Fadly.

"Ini adalah pertama kali saya berduet dengan penyanyi lokal untuk mempromosikan album. Saya mendapat dukungan dari pihak label dan manajemen. Fadly yang saya tahu orangnya ramah, humble, dan suaranya bagus," kata Maher ditemui di Sony Music, Jl. Johar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/4).

Lalu kenapa Fadly yang dipilih? "Saya tidak mengetahui alasan mengapa harus Fadly pada awalnya. Yang memilihkan adalah label. Karena kami satu label lebih mudah mempromosikan ke masyarakat. Tapi setelah saya tahu sosok Fadly, saya tahu memang dia sangat pantas untuk menyanyikan lagu saya," terangnya.
Indonesia adalah negara kesekian yang dikunjungi Maher. Ia mengaku sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia.

"Orangnya ramah-ramah. Dan terkenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Jadi sangat senang bisa ke Jakarta," tuturnya.

Kali ini Maher datang hanya untuk launching album perdananya. Dia juga berjanji akan datang untuk menggelar konser di sini.

"Lain kali saya berharap bisa datang dan membuat konser di sini. Saya akan datang lagi," janjinya.  (kpl/uji/faj)

Sumber: kapanlagi.com

Maher Zain Mulai Rambah Musik Indonesia

Penyanyi Mesir, Maher Zein saat launcing album terbarunya di Menteng Huis, Jakarta, Kamis (28/4). Dalam albumnya tersebut ia juga berduet dengan Fadly Padi. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

JAKARTA - Nama Maher Zain, 30, memang belum begitu dikenal di Indonesia. Sebab, albumnya yang berjudul Thank You Allah baru minggu lalu dipasarkan di sini.
Namun, sebenarnya dia berkarir sebagai penyanyi sejak 2009. Maher pun lebih dulu dikenal di Eropa, AS, Australia, Timur Tengah, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Kemarin (28/4) dia datang di Indonesia untuk mempromosikan albumnya. Pria bersuara merdu tersebut bertemu media di Mario"s Place, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Maher tidak sendiri. Dia ditemani Fadly Padi. Sebab, dalam album Thank You Allah itu, ada satu lagu yang dinyanyikan bersama dengan Fadly. Lagu tersebut berjudul Insya Allah. Kemudian, ada satu lagu lagi yang dinyanyikan Maher dalam bahasa Indonesia berjudul Sepanjang Hidup.

"Sebenarnya ada dua lagu yang bukan lagu baru. Maksud saya, dalam versi album internasional, lagu tersebut sudah ada, yakni Insya Allah dan For The Rest of My Life. Namun, karena saya baru masuk ke industri musik Indonesia, dua lagu itu dibuat supaya lebih bisa mengena ke pendengar di sini," tuturnya.

Karya Maher bisa dibilang membawa napas baru dalam musik Indonesia. Sebab, dia mengusung napas Islami dalam balutan nuansa modern yang nge-pop dan easy listening. "Ketika bernyanyi dan menulis lagu, memang banyak yang ingin saya sampaikan kepada pendengar. Tentang Islam, cinta, perdamaian, harapan, kehidupan, semuanya," ungkapnya.

Ketika akhirnya dipasangkan dengan Fadly untuk berkolaborasi, dia menyatakan tidak merasakan kesulitan yang berarti. "Bekerja sama dengan Fadly, so far so good. Kami pernah bernyanyi bareng saat konser saya di Malaysia beberapa bulan lalu. Saya rasa suara saya dan dia sangat cocok. Meski mungkin kami belum pernah mengenal, setelah bernyanyi bareng, rasanya dia sudah seperti saudara. Tidak penting lagi kami berasal dari negara yang berbeda," ujarnya.

Hal itu juga diungkapkan Fadly. Menurut dia, bahasa musisi sangatlah sederhana. Tidak perlu saling memahami personal lebih dulu saat harus bekerja sama. "Namanya juga musisi. Kalau sudah bicara musik, pasti apa pun nyambung. Yang lain urusan belakangan. Buat saya, bekerja sama dengan Maher adalah suatu kehormatan. Kenyataannya, Maher juga sangat fasih lho saat menyanyi dalam bahasa Indonesia," kata vokalis Padi tersebut.

Selain Insya Allah, single yang dijadikan jagoan oleh Maher adalah The Chosen One. Bahkan, klip video Insya Allah sudah ditonton lebih dari 8 juta orang di YouTube dan sudah dibuat dalam empat versi, yakni Inggris, Prancis, Turki, dan Arab. (jan/c5/ib)
 
Sumber: jpnn.com

Maher Zain 'Berjuang' Lewat Musik


Salah satu lagu di album Maher Zain adalah Palestine Will Be Free. Lagu tersebut diciptakan Maher sebagai bentuk dukungan kepada Palestina yang sedang dalam sengketa dengan Israel.

"Saya ciptakan lagu ini memang untuk Palestina. Jika Anda sudah melihat video klip saya di youtube, anda akan tahu bagaimana seorang anak kecil juga memimpikan hal yang sama dengan lagu ini," kata Maher ditemui di Sony Music jalan Johar, Menteng, Jakpus, Jumat 28/4.

Sebagai seniman, menurutnya membuat lagu juga salah satu cara berjuang. "Musik adalah kekuatan, saat membuat lagu kita menyampaikan pesan. Melalui musik pesan kita bisa diterima dengan baik. Khususnya saat kita memberitahu orang barat. Jika kau ingin memberitahu dunia, buatlah lagu. Kalau kamu hanya mengucapkannya, saat berbuat salah sakan jadi bumerang. Musik lebik komunikatif dan bisa diterima berbagai pihak," tuturnya.

Meskipun terkesan mengkritik dengan keras, Maher tidak takut jika dibenci oleh orang barat. "Video lagu itu sangat menyentuh. Dengan animasi, tidak ada gambar darah atau kekerasan perang. Tapi dari video itu kita tahu masjid dan sekolah di bom. Itu kan untuk sipil. Lantas gadis yang sekolahnya hancur berjuang dan terus berjuang dengan caranya. Saya ingin orang melihat pesan dari lagu ini," harapnya.

Sebagai bukti musiknya diterima, saat konser di Amerika Maher bertemu dengan pasangan suami istri usia 60-an. "Mereka non muslim, sudah beruban dan datang ke konser saya untuk bilang mereka suka musik saya. Karena itu saya percaya musik memiliki kekuatan yang besar," tegasnya.  (kpl/uji/mae)

Sumber: kapanlagi.com

Senin, 02 Mei 2011

Fadly 'Padi' Tertarik Lagu Maher Zain


Untuk memudahkan mengenalkan Maher Zain kepada penikmat musik Indonesia, Sony Music Indonesia menduetkan penyanyi asal Swedia tersebut dengan Fadly Padi. Fadly yang merupakan salah satu artis yang bernaung di label Sony Music ini mengungkapkan bahwa duet ini merupakan suatu kehormatan untuknya.

Ketika pertama kali mendengarkan lagu Maher Zain, Fadly langsung tertarik. Pesan-pesan yang disampaikan oleh Maher membuatnya tertarik untuk menyampaikannya di Indonesia.

"Ini kehormatan buat saya. Sebelumnya saya dengerin dikirimin seseorang, ternyata enak banget dan saya bilang ini harus dikenal di Indonesia. Karena lagu ini bisa menginspirasi orang, banyak pesan dan saya rasa saya harus di sana," paparnya saat dijumpai di acara launching album THANK YOU ALLAH di Mario's Place, Menteng Huis, Jakarta Pusat, Kamis (28/4).

Untuk menyatukan karakternya dengan Maher, tak membutuhkan kesulitan tersendiri. Rasa ketertarikan Fadly dengan musik Maher memudahkan segalanya.

"Enggak sih, kalau bahas musisi kalau udah nyambung masalah lain di belakang," ujarnya.

Fadly menambahkan bahwa banyak energi yang dikeluarkan Maher dari musiknya menyerap ke dalam jiwanya.

"Energi yang saya dapat dari Maher, nyambung gitu soalnya banyak pesan-pesannya," tukasnya. (kpl/ato/faj)

Sumber: kapanlagi.com

Penjualan Album Maher Zain Kalahkan Album Justin Bieber


Toto Widjojo selaku Managing Director Sony Music Indonesia memaparkan alasan mengapa dia merilis album Maher Zain di Indonesia. Baginya penyanyi asal Swedia ini sudah dikenal di beberapa negara. Dan di Malaysia sendiri mengalahkan penjualan album Justin Bieber.
"Maher udah dikenal di Timur Eropa, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapore. Bahkan di Malaysia albumnya ngalahin album-album lokal maupun luar bahkan Justin Bieber," ujarnya saat dijumpai di acara launching album THANK YOU ALLAH di Mario's Place, Menteng Huis, Jakarta Pusat, Kamis (28/4).

Toto menambahkan, jika musik Maher cukup unik dan dikemas secara berbeda. "Dia mengemas musik yang beda. Dengan lagu rohani tapi dikemas dengan nuansa pop masa kini. Makanya kita, secara musik berminat dengan Maher, karena Sony selalu memproduksi musik berkualitas," terangnya.

Untuk memperkenalkan kepada khalayak luas, Sony Music juga akan menggelar konser Maher di Indonesia. Toto berharap konser ini nantinya akan sold out.

"Konsernya di Malaysia dua kali sold out semua. Dan mudah-mudahan di Indonesia juga bagus," tukasnya.   (kpl/ato/faj)

Sumber: kapanlagi.com

Minggu, 01 Mei 2011

Foto-foto 'Maher Zain Tiba di Jakarta'

Penyanyi lagu Islami ini akhirnya mendarat di bandara Soekarno-Hatta hari Rabu (27/4), disambut oleh para fans yang sudah setia menunggu. Jadwal Maher Zain di Jakarta cukup padat. Selain syuting sinetron "Pesantren dan Rock n Roll", pria keturunan Lebanon dan Eropa ini juga akan tampil di Hip Hip Hura hari Minggu (30/4), dan mini konser "Simfoni Cinta" di MNC TV pada Senin (1/5). Jangan sampai ketinggalan aksinya. 



Menunggu bagasi di bandara Soekarno Hatta.



 Penggemar prianya pun tak mau kalah, ikut menyambut Maher Zain di bandara.


Sudah ditunggu banyak penggemar dari Maher Zain Indonesian Fans Club.


 Tak tampak lelah meski baru melewati perjalanan panjang.


 Langsung diserbu penggemar.


 Menunggu di bis jemputan.


Berlomba-lomba mengabadikan sang idola.

Sumber: id.omg.yahoo.com

Fadly 'Padi' Duet dengan Maher Zain


JAKARTA - Fadly ‘Padi’ dan musisi pop Islami Maher Zain berkolaborasi lewat single Insya Allah. Kabarnya single tersebut akan dirilis dalam waktu dekat.

“Iya, habis rekaman sama Maher Zein di Malaysia. Satu single saja, judulnya Insya Allah,” ujar frontmen Padi, Fadly, saat berbincang dengan Okezone via Blackberry Messenger, Senin (7/3/2011).

Beberapa waktu lalu, Maher Zain juga sempat berkunjung ke Indonesia. Proyek bersama Fadly tersebut masuk dalam album Maher yang hanya akan dibawakan khusus di Indonesia.

Rencananya, album ini akan dirilis di Indonesia pada 9 Maret 2011. Maher Zain merupakan musisi asal Swedia.

Sebelum serius  menekuni dunia tarik suara, Maher sempat menjadi produser musisi sekelas Akon dan Lady Gaga. Namun kemudian, dia memutuskan untuk hidup secara normal, sambil berpikir untuk menekuni bidang tarik suara.

Di bulan Maret 2010, Maher mengeluarkan debut album bertajuk ‘Thank You Allah’. Album tersebut secara digital merambah pendengar musik pop Islami di Indonesia.

Maher Zain dikenal sebagai musisi penyanyi R&B asal Swedia. Pria kelahiran 16 Maret 1981 ini lahir dari keturunan Palestina-Libanon. Dia juga pernah tinggal di Amerika Serikat.

Debut album Thank You Allah yang terdiri dari 13 lagu dan bonus dua lagu, dirilis sejak 1 November 2009. Dia menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam multibahasa, seperti Inggris, Prancis, Arab, Urdu, Turki, dan Melayu. (nov)

Sumber: music.okezone.com

Sabtu, 30 April 2011

Album Perdana 'Thank You Allah'

Maher Zain lebih dulu dikenal di Eropa, Amerika, Australia dan Timur Tengah. Dengan elemen musik R & B, diramu dengan musik pop dengan sentuhan tradisional musik Arab dan Turki, dipadu dengan lirik-lirik Islami yang menyentuh kalbu, menjadikan Maher sebagai musisi yang membawa musik Islami ke arah modern yang lebih catchy tanpa meninggalkan essensi agamanya. Di tahun 2011 ini, Maher merilis album debutnya di Indonesia berjudul “Thank You Allah”. Single spesial ini adalah hasil duet Maher dengan Fadly, vokalis dari Padi, band papan atas Indonesia. Single ini berjudul ‘Sepanjang Hidup’. Dibilang special karena selain berduet dengan Fadly ‘Padi’, Maher menyanyikan lagu ini dalam bahasa Indonesia. Sebuah persembahan spesial bagi para penggemar Maher dan pecinta musik di Indonesia.

Listing

  1. Insha Allah with Fadly Padi
  2. Always Be There
  3. Ya Nabi Salam Alayka
  4. Palestine Will Be Free
  5. Thank You Allah
  6. Allahi Allah Kiya Karo featuring Irfan Makki
  7. The Chosen One
  8. Baraka Allahu Lakuma  
  9. Sepanjang Hidup, For the Rest of My Life (Bahasa Version)
  10. Hold My Hand
  11. Awaken
  12. Subhana Allah featuring Mesut Kurtis
  13. Open You Eyes
  14. For the Rest of My Life (English Version)
  15. Insha Allah (English Version)
Sumber: sonymusic.co.id

Biografi Maher Zain


Ia membawa nafas baru dalam dunia musik dengan mengusung nafas Islami dalam balutan nuansa modern yang catchy, namun menghanyutkan. Ia juga membawa misi dalam musiknya untuk menghibur dan menginspirasi banyak orang, sekaligus membawa pesan perdamaian dan harapan untuk dunia. Ia adalah Maher Zain (bahasa Arab: ماهر زين – lahir 16 Maret 1981).
Salah satu lagu Maher Zain yaitu ‘Ya Nabi Salam Alayka’ berhasil meraih the Best Song for 2009 di ajang kompetisi musik yang digelar Nujoom FM, sebuah radio terbesar di Mesir. Sebuah prestasi yang membanggakan mengingat di posisi runner up ada beberapa nama besar seperti Hussein Aljismi, Mohammed Mounir dan Sami Yusuf.
Maher pun juga sukses menggelar konser di beberapa Negara, seperti Swedia, Kanada, Australia, UK, US, Perancis, Mesir, Algeria dan Bahrain. Sebuah prestasi yang tidak main-main.
Single andalan Maher yaitu ‘Insha Allah’ dan ‘The Chosen One’, menjadi hits dimana-mana, termasuk di Indonesia. Video klip ‘Insha Allah’ meraih 7 juta penonton di YouTube dan dibuat dalam 4 versi, yaitu  versi bahasa Inggris, Perancis, Turki dan Arab. Sedangkan klip terbaru ‘The Chosen One’ meraih 2 juta penonton di YouTube.

Sumber : sonymusic.co.id

Kehidupan Pribadi

Maher Zain lahir pada tahun 1982 di Libanon. Keluarganya pindah ke Swedia ketika Maher berumur delapan tahun, di mana ia melanjutkan sekolahnya. Maher mampu menguasai keyboard pertama ketika ia berumur sepuluh tahun. Dia kemudian memasuki Universitas dan mendapat gelar sarjana dalam Aeronautical Engineering Selama masa remajanya, dia menghabiskan malam sampau larut dengan teman-teman sekolahnya di mana mereka bernyanyi, rap, menulis dan bereksperimen dengan musik dalam segala hal. Musik yang di bawakan oleh Maher Zain terinspirasi oleh sang ayah yang juga seorang musisi handal di kota Tripoli, Lebanon.

Bakat musik Maher Zain telah terlihat semenjak ia masih muda dengan menjadi produser musik di Swedia. Namun menurut Maher, dunia musik yang ia geluti yang menawarkan banyak kemewahan membuat ia merasa ada yang kurang, dan bahkan ada yang salah.
“Saya sangat mencintai dunia musik, namun saya tidak menyukai hal-hal yang ada di sekilingnya, seperti ada yang salah dengan hal ini.”
Pada akhirnya Maher menemukan jawaban dari keraguannya dalam bermusik setelah ia bertemu dan tergabung dalam komunitas Muslim yang ada di Stockholm. Semenjak itu Maher pun mulai aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid dan Ia merasa di sinilah arti sebuah rumah baginya.

Maher merasa bersyukur akhirnya dapat menemukan cara yang tepat, dan Ia merasa sekarang gilirannya untuk membantu orang lain melalui musik untuk melakukan hal yang sama.
“Jika aku punya satu hal yang mana aku ingin sampaikan  kepada orang di luar sana, bahwa sangatlah mudah  untuk melihat jalan yang benar jika kita hanya membuka mata dan melihat dengan benar,  itu yang terjadi padaku. “
Setelah terlibat untuk sementara sebagai produser musik, Maher diperkenalkan ke RedOne, seorang produser musik di dunia musik di Swedia. Maher mulai bekerja dengan RedOne dan kemudian pindah ke New York. Pada bulan Januari 2009, Maher Zain mulai bekerja pada album dan ditandatangani dengan Awakening Records.

Maher telah telah berpartisipasi konser gratis di Bahrain, dan juga di konser Spring di Universitas Amerika di Kairo, Mesir. Album Maher Zain yang pertama berjudul “Thank You Allah” menduduki peringkat pertama di Dunia Amazon grafik Musik dan sembilan tempat di chart R & B. Pada bulan Januari 2010, Maher Zain lagu berjudul “Ya Nabi Salam Alayka” telah berhasil memenangkan gelar sebagai lagu terbaik agama pada tahun 2009 dalam kontes musik yang diselenggarakan oleh Nujoom FM.

Video musik terbaru “The Chosen One” menceritakan kisah kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad yang didasarkan pada perdamaian, tercatat di Los Angeles. Ini jelas menunjukkan Maher Zain sekarang membawa musik Islam ke tingkat yang lebih tinggi baru.

Semoga Maher Zain tetap istiqomah dan tetap melahirkan karya-karya Islami. Dan kita bisa mencontoh kegigihan beliau dalam menegakkan Islam.
 
 Sumber: http://blog.akmi-baturaja.ac.id/
 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates