Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Jumat, 01 Juli 2011

Maher Zain Fokus Ibadah pada Bulan Ramadhan

JAKARTA - Datangnya Ramadan yang tak sampai 1,5 bulan lagi selalu ditunggu-tunggu oleh jutaan umat muslim di seluruh dunia. Hal tersebut juga berlaku bagi Maher Zain. Ayah satu anak itu menganggap, bulan suci adalah sesuatu terindah yang diberikan Tuhan kepada manusia, khususnya muslim. "Jadi, jangan pernah disia-siakan," katanya ketika ditemui di Royal Hotel, Singapura, beberapa jam sebelum konser pada Sabtu (18/6).

Menurut Maher, sebagai umat muslim, sudah sejatinya banyak hal yang dilakukan selama sebulan berpuasa tersebut. Mulai memperbanyak salat sunah, iktikaf, hingga tadarus.

Meski berdomisili di Swedia yang notabene merupakan negara dengan muslim minoritas, Maher mengenal agama itu sejak dini. Sebab, Maher dilahirkan dengan keluarga besar muslim, walau dia sendiri mengaku baru mempelajari dan dekat dengan Islam sekitar 4"5 tahun terakhir.

"Jadi, sejak kecil saya merasakan nuansa Ramadan yang berbeda jika dibandingkan dengan bulan lain. Namun, saat ini terasa lebih indah karena saya sudah mengerti apa itu Islam," katanya.

Maher menambahkan, saat Ramadan ada beberapa tradisi yang tidak boleh dilewatkan bersama keluarga. Yaitu, berbuka puasa bersama pada hari pertama, salat tarawih berjamaah, serta ramai-ramai berbelanja kebutuhan puasa dan Idul Fitri.

"Kalau saat Idul Fitri itu, baru kita bersilaturahmi ke rumah saudara-saudara yang jauh. Biasanya saya mengemudi mobil sendiri. Walau lelah, itu tetap meninggalkan kesan yang indah dan tenang di hati," jelasnya.

Maher juga memiliki makanan favorit saat berbuka puasa. "Saya paling senang dengan kurma dan susu. Itu bisa menghadirkan kembali energi setelah seharian puasa. Saat Idul Fitri, saya senang menyantap kari ayam dan beberapa masakan khas dari negara asal saya," jelas penyanyi yang berduet dengan Fadly Padi tersebut kala membawakan lagu Sepanjang Hidup.

Kehadiran Ramadan biasanya menjadi berkah tersendiri bagi penyanyi lagu-lagu islami. Tawaran show akan melonjak. Namun, pria yang baru saja meraih penghargaan Indonesia Nasheed Award 2011 itu tidak ingin melakukan aji mumpung. Bahkan, dalam Ramadan nanti, dia mengatakan hanya mengerjakan satu atau dua proyek manggung yang sudah lama ditandatanganinya.

Tentu, bukan karena tidak ada tawaran yang masuk ke manajemennya, melainkan Maher ingin fokus beribadah saja. "Bagi saya, rezeki sudah ada yang mengatur. Kalau diikuti, tawaran dari beberapa negara untuk saya tampil sangat banyak. Namun, menurut saya, Ramadan adalah waktunya saya memanen pahala sebanyak-banyaknya untuk bekal di hari nanti. Sebab, belum tentu kita akan diberikan nikmat oleh Allah untuk bertemu kembali dengan bulan mulia ini," katanya. (nji/c7/ayi)
 
Sumber: jpnn.com

Maher Zain Bawakan Lagu Indonesia di Singapura

SINGAPURA - Akhir pekan lalu menjadi hari yang membahagiakan bagi penyanyi asal Swedia Maher Zain. Konser tunggalnya yang dihelat di Singapore Expo, Singapura, berjalan dengan lancar dan tertib. Sebanyak 8.000 lembar tiket sold out. "Tentu saya sangat happy. Itu benar-benar rahmat dari Allah," katanya kepada Jawa Pos yang menyaksikan langsung pertunjukan tersebut.

Singapura bukanlah satu-satunya negara dengan jumlah muslim minoritas tempat Maher melakukan konser tunggal. Dia pernah menyinggahi beberapa negara, seperti Swedia, Kanada, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat, untuk show. Hasilnya memuaskan.

Maher membawakan total 13 lagu dalam acara berdurasi tiga jam tersebut. Di antaranya, Insha Allah, Thank You Allah, Baraka Allahu Lakuma, For The Rest of My Life, dan The Chosen One. Dalam kesempatan itu, dia juga menyanyikan lagu berbahasa Indonesia. Yakni, Sepanjang Hidup yang merupakan terjemahan For The Rest of My Life dan Insha Allah versi Indonesia.

Menurut Maher, dirinya menyanyikan lagu berbahasa Indonesia karena mengagumi negara yang memiliki jumlah umat muslim terbanyak di dunia tersebut. Bahkan, rencananya, Sony Music Indonesia selaku label yang menaungi Maher akan mendatangkan penyanyi itu pada Oktober mendatang untuk tampil sendiri.

"Jujur, saya sangat menanti masa-masa itu. Tentu menyenangkan karena bisa tampil di depan saudara-saudara di negara yang mayoritas beragama Islam," katanya.

Kebahagiaan Maher tidak berhenti sampai di situ. Berkat penjualan albumnya yang dinilai fenomenal, dia dianugerahi Double Platinum Award oleh Sony. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Managing Director Sony Music Indonesia Toto Widjojo beberapa jam sebelum konser dimulai.

"Maher Zain adalah musisi islami yang membawa napas baru dalam dunia musik religi dengan lirik dan irama yang menyentuh kalbu," papar Toto.

"Terima kasih. Ini penghargaan yang sangat berkesan bagi saya. Semoga ini semakin memacu saya untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi. Terima kasih Indonesia. Saya cinta kalian," ungkap penyanyi yang lahir di Tripoli, Lebanon, 16 Maret 1981, tersebut.

Kecintaan Maher kepada Indonesia tidak hanya diucapkan lewat kata-kata. Dia mengungkapkan kecintaannya itu dengan banyak belajar bahasa, budaya, dan kuliner Indonesia.

"Saya bisa mengucapkan dan mengerti beberapa kata, seperti halo mas bro, kita kembali setelah yang satu ini, saya cinta kalian, dan beli yang asli, bukan bajakan," paparnya.

Lagu-lagunya punya cerita. Khusus For The Rest of My Life, kata Maher, lagu tersebut dibuat untuk sang istri yang tidak mau disebutkan namanya. "Lagu itu saya ciptakan dan dedikasikan bagi istri saya yang mau menemani dalam suka dan duka," ujarnya.

Maher merupakan sosok yang tertutup kala membicarakan masalah pribadi. Penyanyi yang juga menjadi produser musik itu hanya mau berbagi sedikit informasi tentang kesehariannya. "Saya adalah seorang ayah dan suami yang menomorsatukan keluarga. Sebab, mereka merupakan segalanya bagi saya," terangnya.

Saat bersama keluarga, Maher biasa melakukan apa saja. Di antaranya, menonton film, menyanyi, dan berolahraga. "Pasti itu merupakan saat-saat yang indah," katanya.

Dengan rasa cintanya yang tinggi kepada keluarga, Maher bisa merangkai kata-kata indah menjadi bait lagu. "Menurut saya, inspirasi membuat lagu bisa datang dari mana saja, dari rasa cinta kepada Allah, orang tua, istri, anak, dan bahkan sahabat," jelasnya.

Maher menyatakan, saat mendapat inspirasi, dirinya tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan satu bait lagu. "Satu sampai tiga hari bisa selesai," katanya. (panji dwi anggara/c12/ayi)

Sumber: jpnn.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates